Sunnyvale, California - Yahoo kehilangan orang penting dalam perusahannya setelah sang pendiri, Jerry Yang, memutuskan untuk resign. Meski menyisakan 'duka', di lain sisi kepergian Jerry malah dianggap mampu membawa 'angin segar' di tubuh Yahoo.
Pasalnya, Jerry dikenal sebagai sosok yang terlalu terikat secara emosional dengan perusahaan yang didirikannya itu. Akibatnya, beberapa kesempatan bagus ia lewatkan.
Salah satu kesempatan yang digugurkan oleh lulusan Stanford University ini terjadi pada tahun 2008. Kala itu, Microsoft menawarkan pengakuisisian Yahoo senilai USD 44,6 miliar namun ditolak oleh Jerry yang tengah duduk di kursi CEO.
Keputusan tersebut dinilai salah oleh sejumlah pihak karena kompetisi yang ketat dari Google dan Facebook tengah dihadapi Yahoo saat itu.
Nah, dengan kemunduran pria berusia 43 tahun ini, Yahoo seakan mendapat kesempatan lagi untuk meraih masa depan yang lebih baik, di antaranya:
- Melepaskan asetnya di Asia demi menyambut keuntungan bernilai miliaran.
- Saat masih 'berkuasa' di Yahoo, dilaporkan, Jerry menginginkan perusahaannya untuk tetap mandiri. Kini, dengan mundurnya Jerry, peluang bagi Yahoo untuk merapat ke perusahaan lain sangat terbuka.
- Yahoo memiliki waktu untuk melakukan restrukturisasi dan menentukan masa depannya. Oleh para pemegang saham, salah satunya Third Point LCC, ternyata Jerry dinilai sebagai seorang 'penghambat', demikian dilansir ZDNet, Rabu (18/1/2012).
Jerry Yang mendirikan Yahoo! Inc. di tahun 1995 bersama rekannya David Filo dan sempat menjadi CEO pada rentang Juni 2007 hingga Januari 2009. "Telah tiba saatnya bagi saya untuk mengejar interest lain di luar Yahoo," demikian pernyataan Jerry mengenai pengunduran dirinya tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment